Sidoarjo, isnusidoarjo.org.
Kebijakan Kurikulum Merdeka (Kurmer) di Madrasah menjadi sebuah keniscayaan. Di sisi lain masih banyak dijumpai kegalauan di kalangan para guru, terutama yang belum pernah mengikuti sosialisasi. Mereka belum menahami bagaimana implementasinya.
Tantangan ini direspon oleh LP Ma’arif Sukodono bersama PAC ISNU Sukodono (Rabu, 25/1) yang menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kegiatan ini diikuti para guru 50-an guru kelas 5 dan 6. Suharsono Ketua LP Ma’arif Sukodono yang juga Bidang Pendidikan PAC ISNU mengatakan, bahwa ini merupakan gelombang terakhir setelah dilakukan tiga gelombang sebelumnya. “Alhamdulillah, kita telah menyelesaikan gelombang keempat”, ujarnya.
Sementara itu, Ketua PAC ISNU Sukodono Amrul Faiz menyatakan, ISNU Sukodono ingin berkontribusi dalam bidang pendidikan. Kurikukum merdeka menjadi salah satu perhatiannya. “Karena itu saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu trerlaksananya kegiatan ini”, ujarnya.
Selaku narasumber adalah Sholehuddin widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya yang juga Ketua PC ISNU Sidoarjo. Alumni Training of Trainer (ToT) Kurikulum Merdeka Pusdiklat Kemenag itu mendampingi peserta sejak gelombang pertama hingga terakhir. Peserta mendapat materi Kurikulum Operasional, Pengelolaan Pembelajaran, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan lil-Alamin (PPRA), serta Asesmen Pembelajaran.
Sebagai Ketua PC ISNU Sidoarjo, mengapresiasi sinergitas yang dibangun antara LP Ma’arif dan ISNU. Bidang Sekolah Unggul PW LP Ma’arif Jawa Timur itu juga berharap kerjasama terus ditingkatkan. Menurutnya Sukodono adalah PAC yang paling aktif, terutama dalam pengembangan program pendidikan.
