Sidoarjo, isnusidoarjo.org.
Tingginya capaian kinerja pendamping Proses Produksi Halal (PPH) binaan Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Sidoarjo bersama Lembaga Solusi Halal (LSH) Pimpinan Wilayah (PW) ISNU Jawa Timur, tidak membuat berhenti. Di antara adalah menjalin kerjasama dengan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Sidoarjo seperti yang dilakukan pada Selasa (25/10) di Rumah Makan Joyo Sidoarjo.

Menurut Sholehuddin Ketua ISNU Sidoarjo dalam koordinasi tersebut, ISNU Sidoarjo melalui pendamping yang hebat terus mendorong percepatan Sertifikasi Halal terutama yang non reguler melalui ‘Self Declare’. “Meski pada saat Festival Produk Halal fan Penyerahan Sertifikat Halal di Unisma beberapa waktu lalu Sidoarjo terbanyak, kami terus melakukan terobosan dan kerjasama, salah satunya dengan Majelis Ulana Indonesia Sidoarjo”, ujar Sekretaris Komisi Fatwa MUI Sidoarjo itu. Seperti diberitakan sebelumnya, dari 100 Sertifikat Halal, 40 di antaranya dibina pendamping Sidoarjo.

Sementara itu, Sekretaris MUI Sidoarjo Imam Sa’duddin didampingi Bendahara H. Ilham berterima kasih dan mengapresiasi kinerja teman-teman pendamping. Dia menginginkan kerja sama secara kongkrit melalui MoU dan ditindaklanjuti dengan pendampingan Usaha Kecil dan Mikro binaan MUI Sidoarjo. Dua tahun lalu, MUI pernah memberikan sosialisasi terkait sertifikasi halal. Hanya karena saat itu belum ada petunjuk teknis maka belum terealisasi. Maka, ini kesempatan untuk menindaklanjutinya. Bahka, disaksikan Fasilitator LSH PW ISNU Jamianto dan para pendamping andalan Sidoarjo, MUI Sidoarjo dalam tahun anggaran 2023 berencana memasukkan agenda kegiatan terkait sosialisasi dan pendampingan PPH.

Menurut Jamianto, LSH PW ISNU Jatim menyampaikan progres para pendamping Sidoarjo kepada MUI Sidoarjo. Dia juga menyampaikan berbagai problem yang bersifat tipologis. Misalnya, di beberapa daerah masih dijumpai para pelaku usaha yang lebih familiar kepada MUI, karena dulu memang seperti itu. Maka, dengan sinergi ISNU bersama MUI diharapkan masalah itu dapat diatasi.

Selain itu banyak pelaku usaha yang enggan mendaftarkan diri karena berbagai alasan, misalnya biaya dan birokrasi yang sulit. Padahal semua itu hanya karena mis komunikasi. Ini juga diakui oleh para pendamping. Menjawab problem itu, MUI juga bersiap memfasilitasi komunikasi dengan instansi terkait. Intinya melalui kerjasama ini diharapkan UMKM naik kelas melalui Sertifikasi Halal di Sidoarjo bisa tercapai. Dengan demikian, bargaining produk UMKM makin tinggi.

Baca Juga : DI DEPAN CAMABA KETUA ISNU BERIKAN PENGUATAN MODERASI BERAGAMA DAN ASWAJA

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *