
Sidoarjo, isnusidoarjo.org.
Jelang Puncak Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Kabupaten Sidoarjo Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat menggelar Sosialisaai dan Pendampingan Sertifikasi Halal bagi Pelaku Usaha Kecil dan Mikro (Sabtu, 21/10). Kegiatan ini berkat bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Ikatan Sarja Nahdlatul Ulama Sidoarjo (ISNU) selaku mandatori Lembaga Solusi Halal (LSH) ISNU Jawa Timur yang menaungi para pendamping Proses Produksi Halal (PPH).
Dalam laporannya, Ketua Panitia H. Zainul Arifin menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti 70 pelaku usaha. Kegiatan ini sebagai upaya MUI Sidoarjo membantu pelaku usaha kecil dan mikro dalam penerbitan sertifikasi halal. Sementara itu, dalam sambutan pengarahannya, Ketua DP MUI Kab. Sidoarjo, Dr. KH. Ahmad Muhammad menyampaikan apresiasi kepada peserta dan narasumber. “Terima kasih kepada peserta dan pendamping, semoga kita semua mendapat taufiq dan hidayah-Nya”, ujar Kyai Ahmad panggilan akrabnya.

Menurut pimpinan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIH) Al Uswah tersebut, masalah halal merupakan masalah esensial. Dia menegaskan bahwa apa yang kita konsumsi ini akan berkah jika berasal dari bahan yang halal. Kehalalan tidak saja dari bahan, tapi juga proses. Karena itu penting pendampingan sertifikasi halal ini.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro M. Edi Kurniadi menyampaikan terima kasih kepada MUI dan para pendamping. “Ini sesuai harapan Gus Bupati agar Usaha Menengak Kecil dan Mikro (UMKM) bisa naik kelas. Apa lagi dengan program pemerintah tentang sertifikasi halal secara gratis, ini peluang yang harus ditangkap oleh pelaku usaha mikro”, ujarnya.
Sementara itu, Dr. H. Sholehuddin, Ketua ISNU Sidoarjo selaku narasumber mengungkapkan, momen ini sangat tepat jelang puncak Hari Santri Nasional. Menurut Sekretaris Komisi Fatwa Itu, sesuai tema HSN 2023, Jihad Santri Jayakan Negeri, hari ini kita melakukan jihad Halal untuk jayakan Indonesia. “Kita tahu, bahwa Indonesia sebagai salah satu negara demgan industri halal terbesar di dunia, maka ini peluang bagi para (kaum) santri untuk terlibat di dalamnya”, ujarnya.

Dia menambahkan, ISNU Jawa Timur telah memiliki pendamping Lembaga Solusi Halalnya. Maka, ISNU Sidoarjo selaku mandatori LSH meneruskan program unggulan yang sudah dicanangkan PW ISNU Jatim. “Karena itu saya mengajak para pendamping PPH ini sebagai keberlangsungan program. Apa lagi selaku Bidang Komisi Fatwa di MUI dan ASN di Kemenag, kegiatan ini sangat tepat. Bisa dikatakan ini bentuk sinergitas antara ISNU, MUI Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat dan Komisi Fatwa serta Kemenag”, tambahnya.
Menurut widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya tersebut, pada 2024, semua produk makanan dan barang pakai harus bersertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag RI. Majelis Ulama Indonesia dalam hal ini berperan dalam sidang fatwa setelah diverifikasi BPJPH. Hal ini seiring dengan terbitnya Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Menurut Sekretaris BPP Unusida itu, secara normatif, proses sertifikasi dari pengajuan hingga terbitnta sertifikat berlangsung selama 21 hari. Ini jika tidak ada kendala admisitrasi. Karena itu, kerjada abtara pelaku usaha dengan pendamling sangat diperlukan untuk kelancarannya.
Dalam kesempatan itu, pendamping yang hadir dari LSH ISNU Jatim adalah Junaidi, Triana Lusita Sari dan Lina Masluki. Mereka bertiga mendampingi pelaku usaha dengan telaten. Para tim andalan ini juga menemukan berbagai permasalahan yang dihadapi pelaku usaha yang sebelumnya didampingi pendamping lain, hingga kini belum terbit sertifikatnya.
Ada lagi temuan menarik, para pelaku usaha ini sebagian banyak merasa kesulitan mengurus sertifikat halal, sementara para pendamping juga terkadang susah mendapatkan pelaku usaha. Maka, kegiatan ini menjadi strategis, apa lagi dihadiri kepala dinas koperasi.
Selesai acara, Ketua ISNU Sidoarjo Sholehuddin atas nama organisasi dan juga MUI juga menyampaikan harapan besar kepada Kepala Dinkop dan Usaha Mikro agar bisa bersinergi dalam percepatan Sertifikasi Halal di Sidoarjo dan menjadi ekosisten halal di kota delta. Hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Umum DP MUI Imam Sa’duddin dan Bendahara H. Ilhamuddin (Fh).

Men, we all find out that it’s much easier and a lot more enjoyable to possess sex when a girl is fine and wet.
But for some reason, a lot of dudes nevertheless are likely to forget
to get their gal fine and slippery before they start going at
it. It’s regular to experience a bit uncomfortable for the initial few thrusts, but as soon as she’s all lubricated, it should become a even trip.
Sure, a lot of men think they can’t help themselves and simply move for it, but
they need to keep in mind that females want even more time to obtain turned on. Therefore,
if you put in the work to create her damp during foreplay, you’ll become in for a excellent time.
It is not going to get much, but you may need to be individual if she takes
a while to get in the mood.
Manche der größten Namen der Erwachsenen- und absoluten Pornolegenden sind hier zu finden, zusammen via exhibitionistischen Amateuren, lebenslustigen heißen Frauen und betrügerischen Müttern und noch viel mehrfreie Pornobilder.
Sobald jene die Kinder zur Schule geschickt haben,
sind diese süßen, sexverrückten Mamas total bereit zum Spielen!